Spring Makeup
Musim semi biasanya ditandai dengan warna-warni dari bunga-bunga yang baru tumbuh. Tidak mau ketinggalan, para wanita pun biasanya juga menorehkan berbagai warna segar dalam kombinasi makeup mereka di tiap bulan semi.
Seperti yang sudah kita ketahui, memilih prodak kosmetik bisa menjadi cukup membingungkan karena terdapat banyak sekali pilihan dari merk-merk terkenal, kemasan cantik serta warna yang menggugah. Namun di balik itu semua, terdapat pilihan yang lebih penting untuk kita waspadai, yaitu bahan dari prodak itu sendiri.
Hasil penelitian oleh berbagai badan pengawas kesehatan independen, diantaranya Soil Association dan USDA, telah mengingatkan masyarakat akan bahan-bahan kimiawi yang berbaya bagi tubuh kita dan dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kanker. Untuk itu hindarilah bahan-bahan kimiawi di bawah ini saat memilih kosmetik andalan Anda:
PHTHALATES
Bahan kimia yang telah dilarang dalam pembuatan mainan plastik anak-anak di Eropa dan Amerika Serikat ini terdapat dalam kosmetik dalam jumlah yang sedikit. Walau demikian, phthalates dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan pada sistem edoktrin yang dapat berujung pada gangguan hormon dan kanker payudara. Wanita yang sedang hamil atau menyusui pun lebih rentan terhadap efek buruk dari phthalates. Dalam kosmetik biasanya phthalates muncul dalam bentuk Diethyl Phthalate (DEP), Dimethyl Phthalate (DEM) dan Dibutyl Phthalate (DBP). Biasanya kosmetik yang mengandung bahan kimia ini adalah kosmetik berwarna, hair spray, kutek dan body lotion.
FORMALDEHYDE
Formaldehyde ditetapkan sebagai bahan karsinogenik, atau bahan yang dapat menyebabkan kanker pada manusia oleh International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2011.Walaupun demikian, masih banyak debat yang muncul dalam kegunaannya dalam jumlah kecil karena formaldehyde juga terdapat di alam dan di tubuh mahluk hidup secara alami. Bahan yang rupanya organik ini digunakan dalam kosmetik sebagai pengawet yang melawan bakteri dan jamur. Walau demikian jumlah yang diperbolehkan dalam kosmetik sangat terbatas karena dapat menyebabkan iritasi, gangguan pernapasan bagian atas dan sangat berbahya jika terkonsumsi. Beberapa orang juga memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap bahan yang sering disebut juga sebagai Diazolidonyl Urea dan Sodium Hydroxymethylglycinate ini. Walau penggunaan dalam makeup masih diperbolehkan, penggunaan dalam hair spray sangatlah tidak dianjurkan karena dapat membahayakan kesehatan dalam kondisi terntentu; misalnya saat digunakan di ruang yang tertutup dan tidak memiliki ventilasi yang baik.
PARABEN
Bahan pengawet ini tidak hanya digunakan dalam kosmetik, namun juga digunakan dalam mengawetkan bahan makanan. Paraben dapat ditemukan secara alami, namun dalam penggunaan sehari-harinya produsen menggunakan paraben sintetis. Menurut penelitian yang ada bahan ini dapat menyebabkan alergi dan iritasi, terutama pada anak-anak. Selain itu juga terdapat perdebatan bahwa Paraben dapat menyebabkan kanker payudara karena mengganggu hormon estrogen. Untuk menjaga keamaanan pada prodak kosmetik, European Union dan ASEAN telah melarang penggunaan 5 jenis paraben, yaitu isopropylparaben, isobutylparaben, phenylparaben, benzylparaben dan pentylparaben. Dua jenis paraben yang masih diperbolehkan, yaitu butylparaben dan propylparaben dapat digunakan dalam jumlah yang sangat kecil, yaitu tidak lebih dari 0.14%.
BETA HYDROXY ACID (BHAs)
Walau telah ditetapkan sebagai bahan yang bersifat karsinogen di beberapa wilayah seperti California, BHA tetap diperbolehkan dalam kosmetik dengan jumlah yang terbatas. Kegunaannya dalam kosmetik adalah sebagai antioksidan, sama seperti butylated hydroxytoluene (BHT) yang sama-sama diperdebatkan sebagai bahan yang berbahaya bagi tubuh. BHA juga dapat disebut sebagai salicylic acid, beta hydroxybutanoic acid, tropic acid dan trethocanic acid. Dalam penggunaan BHA, Cosmetic Ingredient Review (CIR) menyarankan untuk menambahkan produk pelindung dari sinar ultraviolet seperti sun block. Hal ini disebabkan masih adanya dugaan bahwa BHA dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap pengaruh negatif dari radiasi matahari. Selain itu BHA juga dapat menyebabkan iritasi dan kanker dalam dosis yang tinggi.
FRAGRANCE
Label nama yang satu ini harus juga diwaspadai dalam prodak kosmetik. Walau terdengar simpel dan tidak berbahaya, produsen biasanya menutupi bahan baku fragrance dengan alasan kerahasiaan perusahaan. Di dalam fragrance sendiri dapat terkandung bahan-bahan kimia yang telah berusaha kita hindari, salah satunya adalah phthalates.
Memilih kosmetik yang aman digunakan oleh tubuh memanglah memakan waktu dan kadang membingungkan, namun hal itu tidak seberapa dibandingkan dengan kesehatan tubuh kita dalam janggka panjang. Tentunya kita tidak hanya ingin selalu tampil cantik di musim semi ini, namun juga sehat dalam kehidupan di masa depan.
gaby