Suasana hangat dan bersahabat acara Masak-masak dan Dangdut Karaoke yang digagas AIYA Chapter

Lagi-lagi AIYA Victoria Chapter (Australia-Indonesia Youth Association) sukses menggelar salah satu acara mereka yaitu, “Masak-masak dan Dangdut Karaoke.” Tahun ini adalah tahun kedua AIYA VIC Chapter menyelenggarakan acara masak-masak. Perbedaan yang menonjol pada eventini, menurut Stephen Sebastian Tedja yang merupakan Presiden AIYA VIC CHAPTER 2018, adalah acara ini sengaja dipindah pada siang hari, sehingga lebih banyak orang yang lebih semangat hadir daripada jika dilaksanakan pada malam hari seperti tahun lalu. Selain itu, Mitchell Mollison sebagai SocioCultural officer AIYA VICTORIA CHAPTER 2018 mengatakan bahwa sentuhan musik Dangdut membuat acara ini lebih menarik dan terasa Indonesia. Apalagi ketika ada lagu dangdut diputar sebagai latar musik, suasana otomatis semarak. Walaupun menurutnya masih banyak teman-teman yang malu-malu untuk karaoke tetapi semuanya jadi lebih saling mengenal satu sama lain.

Menyiapkan makanan sambil bersosialisasi

Acara masak-masak yang berlangsung 8 Juli 2018 ini dibuat dalam format gatheringyang santai di salah satu lokasi kompleks mahasiswa di Caulfield. Ada lebih dari 20 orang hadir di acara ini untuk menikmati hidangan hasil olahan teman-teman AIYA. Menu yang dihidangkan juga merupakan menu favorit terutama bagi para “bule” yang pernah mengunjungi Indonesia, di antaranya martabak telur, nasi putih, sate ayam dan klepon sebagai makanan penutup. Tak ketinggalan pula sambal dan kerupuk yang selalu menemani orang Indonesia dimana pun mereka berada. Mitchell menyampaikan terima kasihnya kepada rekan komite AIYA, Zacky (Yahya Zackaria) yang telah membantunya mulai dari mempersiapkan menu, membeli bahan hingga memasak dan tentunya Emily yang telah menyiapkan tempat untuk acara ini.

Makanan dan musik dangdut mempererat persahabatan Indonesia dan Australia, ini buktinya!

Stephen berharap, acara ini bisa terus dilanjutkan dan dijadikan acara tahunan untuk periode mendatang. Jika harus melakukan improvisasi di tahun depan, Mitch berharap tahun depan lebih banyak yang datang lagi dan tidak malu untuk ‘dangdutan’.

 

 

APA KATA MEREKA?

 

Chris Kelly
Mahasiswa Deakin University, Bachelor of Arts

Ini pertama kalinya saya datang ke acara masak-masak. Sayang saya tidak bisa lama-lama di sana, tetapi saya senang bisa makan-makanan Indonesia dan bertemu dengan orang-orang yang saya belum pernah temui. Kalau saya boleh request, ke depannya saya mau lebih banyak sate dan rendang! Saya sangat suka dengan rendang.

 

Mia Yuwita
Mahasiswi Monash University, Master of Applied Linguistics

Saya baru pertama kalidatang ke acara masak-masak AIYA. Menurutku acara ini seru bangetdan lucu juga karena ada dangdutannya. Sebenarnya yang paling seru itu ketika kami banyak ngobrol, tukar informasi tentang masakan ala Indonesia dan Australia. Kebetulan aku belajar di bidang Languagedan Culture, jadi paling senang kalau ngobrol tentang budaya Australia dan Indonesia. Ini kesempatan yang bagus juga untuk networking.Looking forward to the next AIYA events.

 

James Akerman
Mahasiswa of Monash University, Bachelor of Indonesian Language and Culture &Business Information System

Menurutku, masak-memasak adalah cara yang paling baik untuk menghubungkan orang Australia dan Indonesia. Makanan adalah persahabatan. Menu makanan juga berbeda dari tahun kemarin. Kali ini, aku tidak merasa tertekan karena hanya membantu menyiapkan saja. Lalu yang berbeda lagi itu ada dangdutnya. Aku tidak tahu sebelumnya soal dangdut, jadi aku sampai latihan mendengarkan lagu dangdut sambil pergi ke gymsebelum acara ini. Mudah-mudahan, tahun depan ada karaoke lagu-lagu Australia juga. Semoga!

 

 

 

 

Devina