Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Melbourne menjadi tempat diselenggarakannya ‘Sayembara Menulis Buku Harian’ yang diusung Radio Kita 3ZZZ (92.3 FM). Acara tahunan tersebut diikuti pelajar level SMA lokal Australia yang saling berlomba untuk menulis dan membacakan harian yang ditulis dalam Bahasa Indonesia tersebut.
Acara dimulai sekitar pukul 11 pagi dengan kata sambutan dari Konsul Jenderal Ibu Dewi Savitri Wahab, dilanjutkan oleh Petrus Usmanij selaku Convenor Radio Kita. Tampil sebagai kontestan pertama, Nicholas Steven telah mematok standar tinggi ketika dirinya mulai membacakan buku harian berisi curahan hati seorang pelajar yang dipaksa orangtuanya untuk mengambil sekolah hukum, sementara dirinya ingin menjadi aktor. Bahasa tubuhnya yang santai dan pengucapannya yang tenang membuatnya terlihat percaya diri di hadapan dewan juri.
Sayembara dilanjutkan peserta kedua yang membacakan diari pengalamannya tinggal di Jawa dan bekerja di pasar setempat, lengkap dengan segala kesulitannya. Kendati banyak yang turut berpartisipasi, tetapi yang hadir hanya ada tiga peserta. Sedangkan yang lainnya dinilai melalui rekaman suara.
Diselingi dengan jeda singkat untuk memberikan waktu bagi dewan juri memberi penilaian, lomba dilanjutkan penampilan Maximmillian yang membacakan kisah seorang dokter di Nigeria yang berjuang untuk menolong penderita virus Ebola disertai dengan ungkapan empatinya terhadap orang-orang yang berjuang melawan sakit dan perih. Pembacaan dinilai sangat menyentuh kala mengangkat perasaan rindu terhadap keluarga yang ditinggalkan sang dokter guna menolong orang-orang malang tersebut. Buku harian ditutup dengan harapan agar Tuhan meringankan penderitaan mereka. Penampilannya yang ciamik dan intonasinya yang baik serta konten cerita yang penuh keperdulian sosial menjadi nilai plus tersendiri bagi siswa yang kerap disapa Max ini.
Acara dilanjutkan dengan makan siang bersama sambil menikmati pertunjukan Tari Merak yang dipentaskan Alexandra dan Jessica, yang lalu ditutup dengan pembagian doorprize.
Tampil sebagai Pemenang ‘Sayembara Menulis Buku Harian’ yakni Maximillian Steven (Melbourne High School) dengan perolehan nilai sebanyak dua puluh tujuh. Di posisi kedua, dengan perolehan nilai dua puluh empat, ialah Nicholas Steven (Melbourne High School), diikuti oleh Isabelle Torriero (Goulburn Valley Grammar School) di posisi ke-tiga, yang walaupun tidak hadir mampu memperoleh dua puluh poin dari dewan juri.
Dijumpai seusai acara, kedua siswa Melbourne High School ini merasa teramat senang dan bangga. Mereka mengaku tidak menyangka dapat memenangkan sayembara tersebut. Menurut Nicholas, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbilang cukup mudah untuk dipelajari dibanding bahasa-bahasa asing lainnya. Namun dia mengelak saat ditanya bila ini menjadi alasannya mempelajari Bahasa Indonesia, melainkan karena sebagian besar keluarganya adalah orang Indonesia. Sedangkan bagi Maximillian yang pernah tinggal di Bali selama setahun, sikap orang-orang Indonesia yang terbuka dan ramah-lah yang menginspirasinya untuk belajar Bahasa Indonesia.
Keduanya setuju Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat menarik untuk dipelajari. Maka dari itu, bagi orang-orang Indonesia khususnya di Melbourne, Max dan Nicholas berpesan agar kita bisa bangga terhadap bahasa dan adat istiadat yang kita miliki.
ignatia